ASPATAKI : Penempatan Pekerja Filipina Di Kuwait Akan Distop

"Larangan penempatan ini awalnya direkomendasikan oleh Labor Secretary Silvestre Bello II yang juga mengepalai Governing Board POEA setelah laporan otopsi Biro Investigasi Filipina (NBI) menunjukkan bahwa Villavende bukan hanya dianiaya akan tetapi juga mengalami kekerasan seksual oleh majikannya sebelum dibunuh di negara teluk itu bulan kemarin"

ASPATAKI CHANNEL-KEMAYORAN-Pemerintah Filipina akan menghentikan pengiriman pekerja Filipina di Kuwait setelah meninggalnya PLRT asal Filipina Jeanelyn Viilavende akibat mengalami kekerasan, demikian keputusan yang telah disetujui oleh Badan Penempatan Luar Negeri Filipina (POEA) dan Kementerian Buruh dan Penempatan (Dole) seperti dilaporkan laman web www.inquirer.net pada Kamis, 16 Januari 2020 kemarin lusa, kata Saiful Ketua Umum Aspataki.

"Larangan penempatan ini awalnya direkomendasikan oleh Labor Secretary Silvestre Bello II yang juga mengepalai Governing Board POEA setelah laporan otopsi Biro Investigasi Filipina (NBI) menunjukkan bahwa Villavende bukan hanya dianiaya akan tetapi juga mengalami kekerasan seksual oleh majikannya sebelum dibunuh di negara teluk itu bulan kemarin", ujarnya.

Terakhir kali pemerintah Filipina mengenakan larangan total penempatan di Kuwait pada 2018 lalu setelah pekerja migran Filipina Joanna Demafelis dibunuh dan ditemukan di dalam kulkas di sebuah apartemen yang ditinggal penghuninya. Ada sekitar 262 ribu pekerja Filipina di Kuwait, 60 persen di antaranya pekerja domestik, demikian informasi dari Dole.

Dengan akan diberlakukannya kembali penghentian total penempatan pekerja Filipina di Kuwait ini maka kebutuhan rakyat Kuwait terhadap pekerja migran semakin tinggi sebab pasar kerja selalu terikat pada hukum supply and demand. Akankah Indonesia mengisi peluang ini? ASPATAKI menilai itu hanya bisa dilakukan dengan syarat bahwa pemerintah Kuwait - juga negara-negara lain di Timur Tengah - memperlihatkan keserius dan komitmen serta dapat memberikan jaminan pelindungan pekerja migran Indonesia, kata Saiful

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel