PENGUSAHA P3MI TERANCAM BANGKRUT, PEMERINTAH PERLU TURUN TANGAN.

"P3MI yang hanya dikelola oleh keluarga adalah yang paling rentan gulung tikar imbas pandemi COVID-19. Sebab mereka tidak memiliki manajemen keuangan secara profesional", kata Letsman Tendy Waketum Aspataki

JAKARTA (AC) - Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) tutup sementara imbas pandemi COVID-19. Penempatan PMI dihentikan dan yang ada penampungan dipulangkan semua.

Namun jika pemerintah tidak turun tangan membantu, Wakil Ketua Umum DPP Aspataki Letsman Tendy memperkirakan P3M banyak yang akan tutup permanen.

"Kalau mau starting (buka perekrutan) lagi (setelah Corona berakhir) kan kita perlu dana lagi kan. Itu kalau lewat bulan Mei, rata-rata sudah nggak punya (dana). Jadi satu-satunya jalan ada yang beli P3MI (atau) tutup permanen," kata dia saat dihubungi Aspataki channel, Minggu (19/4/2020).

P3MI yang hanya dikelola oleh keluarga adalah yang paling rentan gulung tikar imbas pandemi COVID-19. Sebab mereka tidak memiliki manajemen keuangan secara profesional.


"Iya, yang paling kasihan itu P3MI kecil yang dikelola oleh keluarga. Itu yang paling kasihan karena mereka kan nggak punya sistem akuntansi yang rapi, bisa lihat cash flow-nya ke depan. Dia kan hidupnya dari situ lah," jelasnya.

Jika pemerintah bisa memberikan diskon tarif listrik untuk P3MI, menurutnya itu akan sangat membantu.

"(Keringanan tarif) listrik juga harusnya diberikan kepada P3MI, juga pajak Perusahaan atau pajak pribadi para pesero P3MI wajib diberikan keringanan, Kata Letsman.

Selain itu, pemerintah harus benar-benar memastikan agar P3MI ini mendapatkan keringanan pembayaran utang di bank.

"Pinjaman itu diringankan, direstrukturisasi untuk mungkin setahun ke depan. Karena ini kan bukan masalah internal, masalah eksternal yang datang tiba-tiba dan ini kebijakan dari pemerintah, setop nggak boleh menempatkan. Jadi ya harus ada bantuan lah," tambahnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel