ASPATAKI INGIN MENEMPATKAN 50.000 PMI KE CHINA

MALANG (AC) - Ribut ribut rencana kedatangan 500 TKA China ke Sulawesi tentu menimbulkan Pro dan Kontra, adalah hal biasa, namun tulisan ini tidak bermaksud membahas Pro dan Kontra tapi manfaat untuk bangsa Indonesia untuk Rakyat Indonesia yang butuh pekerjaan, khususnya peluang Pekerja Migran Indonesia.
Aspataki sebagai Organisasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang selama ini menempatkan PMI ke Asia Pasific tentu tidak asing lagi dengan negara china meskipun Aspataki belum menempatkan PMI ke China karena Pemerintah RI belum ada Perjanjian bilateral Bidang Ketenagakerjaan dengan China, kami baru menempatkan ke Taiwan dan Hongkong yang notabenenya dekat dengan china.
Aspataki bersurat kepada Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia berkenan memfasilitasi keinginan dibukanya penempatan Resmi ke China, kata Saiful
Aspataki cukup lama berkeinginan dapat menempatkan PMI kompeten ke Negara China karena gaji tenaga kerja asing di China lebih tinggi dibanding Taiwan dan Hongkong, kata Saiful Ketua Umum Aspataki dari Malang Jawa Timur.

Bahkan Aspataki telah membentuk Tim khusus untuk mengkaji dan mendalami situasi dan kondisi ketenagakerjaan serta Pelindungan kepada TKA di China, dan berharap agar Pemerintah RI melalui Menko Kemaritiman dan Investasi yang terkenal dekat dengan China terkait investasi dapat segera menindaklanjuti keinginan Aspataki menempatkan Pekerja Migran minimal 10 kali lipat dari jumlah TKA china yang bekerja di Indonesia, karena minat bekerja ke China cukup besar sekali bahkan saat ini PMI kaburan dari Hongkong dan Taiwan banyak yang bekerja ke China secara uprosedural, dengan demikian ke depan tidak perlu lagi para PMI kita kabur dari Hongkong dan Taiwan, atau tidak perlu lagi WNI kita kerja ke china dengan visa turis tapi bisa berangkat secara resmi dari Indonesia langsung ke China, Perlindungan PMI akan semakin mudah, termasuk ABK yang bekerja di Kapal China dapat berangkat resmi, ujar Saiful.

"Semoga Bpk Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia berkenan mewujudkan keinginan Aspataki menempatkan PMI kompeten ke China", harap Ketum Aspataki.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel