台灣就業服務商業同業公會全國聯合會理事長訪問駐台北印尼代表處討論重新開放印尼移工的機制
Jumat, 12 Juni 2020
台灣就業服務商業同業公會全國聯合會理事長訪問駐台北印尼代表處討論重新開放印尼移工的機制
台灣就業服務商業同業公會全國聯合會(NESA)負責人黃杲傑和工作人員今天星期四(2020年6月11日)訪問駐台北印尼代表處舉行會議,討論重新開放將印尼移民工人送往台灣的機制。
參加這次會議還有印尼代表處的負責人Uta Djara尤塔女士與其他幾名勞工局工作人員。
舉例來說:如果移工進入台灣,隔離床位是否足夠? 那誰來承擔費用呢?
此外,如果在進入台灣後進行COVID-19檢測結果是陽性感染,誰來負責治療期間的醫療費用?
尤塔女士還說,如果經過治療和照護,但病人無法痊癒或是過世,誰來幫助處理呢? 政府,雇主還是由誰來負責處理?
黃杲傑回應了6月底重新開放移工的問題,生態關懷者協會(TESA)和台灣勞動部已簽署合作夥伴關係,建立了一個總床位為620張的檢疫辦公室,如果床位不足,可以隨時增加。
這些費用根據台灣規定的檢疫費用由雇主承擔的,移工不必支付任何費用。
對於因感染而被宣布死亡的患者,台灣政府還認為,與當地居民一樣,某些費用由基於健康保險制度的健康保險承擔,TESA也將介入以提供幫助。
黃杲傑補充說,台灣是一個很好地對待移工的國家。 例如,去年,
NESA擁有的慈善機構籌集的公開捐款中的85%被用於幫助移工。
在法律援助方面,NESA在台灣有12名律師,專門幫助免費陷入訴訟的移民工人。處理的案件中有50%是印尼移民工人的案件,僅在2019年就有6名印尼移民工人受到法律的限制,其中1人被判緩刑,另有5人被判無罪。
NESA還希望通過重新開放移工的機制,除了為移工提供最安全的隔離系統外,NESA還將繼續創造最安全的工作環境。
台灣就業服務商業同業公會全國聯合會(NESA)負責人黃杲傑和工作人員今天星期四(2020年6月11日)訪問駐台北印尼代表處舉行會議,討論重新開放將印尼移民工人送往台灣的機制。
參加這次會議還有印尼代表處的負責人Uta Djara尤塔女士與其他幾名勞工局工作人員。
舉例來說:如果移工進入台灣,隔離床位是否足夠? 那誰來承擔費用呢?
此外,如果在進入台灣後進行COVID-19檢測結果是陽性感染,誰來負責治療期間的醫療費用?
尤塔女士還說,如果經過治療和照護,但病人無法痊癒或是過世,誰來幫助處理呢? 政府,雇主還是由誰來負責處理?
黃杲傑回應了6月底重新開放移工的問題,生態關懷者協會(TESA)和台灣勞動部已簽署合作夥伴關係,建立了一個總床位為620張的檢疫辦公室,如果床位不足,可以隨時增加。
這些費用根據台灣規定的檢疫費用由雇主承擔的,移工不必支付任何費用。
對於因感染而被宣布死亡的患者,台灣政府還認為,與當地居民一樣,某些費用由基於健康保險制度的健康保險承擔,TESA也將介入以提供幫助。
黃杲傑補充說,台灣是一個很好地對待移工的國家。 例如,去年,
NESA擁有的慈善機構籌集的公開捐款中的85%被用於幫助移工。
在法律援助方面,NESA在台灣有12名律師,專門幫助免費陷入訴訟的移民工人。處理的案件中有50%是印尼移民工人的案件,僅在2019年就有6名印尼移民工人受到法律的限制,其中1人被判緩刑,另有5人被判無罪。
NESA還希望通過重新開放移工的機制,除了為移工提供最安全的隔離系統外,NESA還將繼續創造最安全的工作環境。
Kunjungan NESA Taiwan ke KDEI Bahas Mekanisme Akan Dibukanya Kembali Pengiriman PMI
Kepala Asosiasi agen seluruh Taiwan (NESA) Hwang Gao-Jia bersama staf hari ini Kamis, (11/6/2020) berkunjun ke KDEI Taipei untuk mengadakan pertemuan guna membahas mekanisme dibukanya kembali pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke Taiwan.
Dalam kesempatan tersebut hadir juga kabid Ketenagakerjaan KDEI Taipei, Uta Djara yang didampingi beberapa staff naker lainnya.
Seperti contoh, apabila PMI sudah masuk Taiwan apakah ranjang di tempat karantina akan mencukupi? Lalu siapakah yang akan menanggung biayanya?
Selain itu, apabila setelah masuk Taiwan kemudian dinyatakan positif terinfeksi COVID-19, siapakah yang menanggung biaya pengobatan selama perawatan?
Lebih lanjut Uta mengatakan, apabila setelah dilakukan pengobatan dan perawatan, akan tetapi pasien tidak bisa diselamatkan alias meninggal dunia, siapakah yang akan membantu prosesnya? Pemerintah, majikan atau siapa yang mengurus prosesnya?
Menanggapi permasalahan akan dibukanya kembali pengiriman PMI akhir Juni mendatang, Hwang Gao-Jia mengatakan, TESA dan depnaker Taiwan telah menandatangani kerjasama untuk mendirikan kantor karantina dengan total ranjang berjumlah 620 buah, dan akan ditambahkan sewaktu-waktu apabila ranjang tidak mencukupi.
Sementara untuk biayanya, sesuai ketentuan yang ditetapkan di Taiwan biaya karantina ditanggung oleh majikan, pekerja migran tidak mengeluarkan uang sedikitpun.
Sedangkan untuk pasien yang dinyatakan meninggal karena terinfeksi, pemerintah Taiwan juga mempertimbangkan bahwa sebagaimana penduduk lokal, sebagian biaya ditanggung askes berdasarkan sistem asuransi kesehatan, serta TESA juga akan turun tangan membantunya.
Hwang Gao-Jie menambahkan, Taiwan merupakan negara yang memperlakukan pekerja migran dengan sangat baik. Sebagaimana contohnya pada tahun kemarin, 85% dari uang hasil open donasi yang dimobilisasi oleh badan amal milik NESA digunakan untuk membantu PMI.
Adapun dalam hal bantuan hukum, NESA memiliki 12 pengacara di seluruh Taiwan, mereka mengkhususkan diri untuk membantu pekerja migran yang terjerat tuntutan hukum secara gratis. 50% dari kasus yang ditangani adalah kasus PMI, dalam tahun 2019 saja ada enam PMI yang terjerat hukum, satu orang menerima hukuman percobaan sementara lima orang lainnya dinyatakan tidak bersalah.
NESA juga berharap bahwa dengan dibukanya kembali mekanisme pengiriman PMI, selain akan menyediakan sistem karantina yang paling aman bagi PMI, NESA juga akan terus menciptakan lingkungan kerja yang paling aman.