BP2MI Memilih LTSA Surabaya Sebagai Pilot Project. Sangat Tepat
Aspatakichannel - Layanan Terpadu Satu Atap Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LTSA-P2MI) Jawa Timur dijadikan percontohan atau pilot Project bagi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Saya sangat senang dan apresiasi atas kinerja Layanan Terpadu Satu Atap Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LTSA-P2MI) Jawa Timur yang dikenal begitu baik dalam melayani pekerja Migran, dan respon pemerintah Jatim ini sangat cepat. Amanat UU langsung direspon, mudah-mudahan ini menjadi inspirasi daerah lain untuk mencontoh Pemprov Jatim," ujar Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, saat mengunjungi (LTSA-P2MI) Jawa Timur di Jl Bendul Merisi Surabaya, Kamis (3/12).
Benny Rhamdani mengatakan, respon Jawa Timur cepat dalam menyikapi UU No 18 Tahun 2017. Di antaranya, dalam pasal 40-41 UU itu disebutkan baik pemerintah provinsi maupun daerah diberikan mandat berupa pendidikan dan pelatihan.
Dalam UPT P2MI Disnakertrans Jatim, nantinya tidak hanya memberikan pelayanan saja pada PMI, namun juga memiliki program yang terencana dengan baik mulai adanya big data, pelatihan kerja, sertifikasi, dan bursa kerja.
“Jawa Timur ini unik dan menarik, karena bisa menginsipirasi daerah lainnya. Respon Pemprov Jatim cepat sesuai dengan mandat UU, apalagi telah menganggarkan sebesar Rp 7,9 miliar. Belum ada daerah yang seperti Jawa Timur ini,” kata Benny
Dalam UU tersebut, lanjut Benny, semangatnya adalah pihaknya ingin menekan setiap tahun penempatan pekerja sektor informal, karena banyak yang kena masalah. Maka kini lebih fokus pada penguatan kapasitas kompetensi keahlian para PMI, dan menempatkan pada sektor formal.
“Berbagai masalah yang dihadapi PMI informal seperti ekspoitasi atau tindakan kekerasan fisik seksual, gaji yang tidak dibayarkan sesuai kontrak, pemutusan hubungan kerja sepihak, jam kerja melebihi batas, dan pemberian makanan minuman yang diskriminasi, juga masalah lainnya,” katanya.
Sedangkan Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo, menyampaikan, LTSA banyak dikenal pekerja migran dalam memberikan pelayanan yang baik. “Namun kedepan LTSA tidak hanya bekisar pada pelayanan, namun juga memberikan pelatihan pada pekerja migran,” katanya.
Nantinya program yang akan dilakukan UPT P2MI Disnakertrans Jatim yaitu mulai dari big data, bantuan pelatihan kerja, pemberian sertifikasi, dan ada juga bursa kerja. “Sehingga dalam bursa kerja nantinya, semua pekerja yang sudah tersertifikasi,” katanya.
Untuk big data, lanjutnya, ke depan akan diketahui jumlah pekerja migran di Jatim, lokasi tempat tinggal, hingga ketrampilan yang dimiliki. “Sehingga jika ada kebutuhan yang ada di bursa kerja, maka dengan big data kami bisa mengetahui dan melingkari siapa saja pekerja yang memang sudah terlatih, melindungi pekerja yang sah, dan mengetahui alamat pekerja,” paparnya.
Selain itu, LTSA UPT P2MI Disnakertrans Jatim juga mendapatkan hadiah dari Pemprov Jatim, yaitu satu MTU (mobile training unit) yang memberikan pelayanan langsung hingga ke daerah-daerah yang ada di Jatim. ”Jadi adanya MTU ini tujuannya memang untuk menjemput bola,” pungkas Himawan Estu Bagijo.
Dari Kaltara Saiful Ketum Aspataki apresiasi dan siap mendukung Benny Rhamdani yang telah tepat menjadikan LTSA UPT P2MI Surabaya sebagai Pilot Projeck bagi wilayah lain. Dengan demikian Aspataki berkesimpulan Pemberian Aspataki Award kepada Himawan Estu Kadisnaker Propinsi Jawa Timur, Budi Raharjo Kepala UPT dan Benny Rhandani Kepala BP2MI sangat dan sangat tepat, semoga amanah, kata Saiful.
https://youtu.be/pu5Il2kL2IU