Gelombang III Pemulangan Pekerja Migran Indonesia dari Oman
Jakarta -- Sebanyak 27 Pekerja Migran Indonesia (PMI) gelombang ketiga program amnesti Pemerintah Oman dilaporkan telah meninggalkan Oman dan dijadwalkan akan tiba di Indonesia Senin, (14/12) pagi.
Sebelumnya, Kedutaan Besar RI (KBRI) di Muscat dan Kesultanan Oman telah dua kali melepas keberangkatan rombongan PMI, gelombang pertama pada Selasa (8/12) dan gelombang kedua dua hari kemudian.
Pemulangan tersebut merupakan bagian dari program amnesti Pemerintah Oman, di mana KBRI di Muscat bakal membantu memulangkan para PMI. Program ini memberi kesempatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadapi permasalahan ketenagakerjaan dan keimigrasian di Oman.
Pada Minggu (13/12) pukul 03.25 pagi, 27 PMI telah take off dari Muscat dan direncanakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (14/12) pagi sekitar pukul 07.25.
Para PMI umumnya berasal dari Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan sebagian Jawa Tengah. Dalam rombongan tersebut juga terdapat 4 PMI dengan 4 balita hasil pernikahan bawah tangan dengan Warga Negara Oman atau orang asing lainnya.
Selama proses pemulangan, pihak KBRI menemukan beberapa masalah terkait PMI. Salah satunya yang menimpa dua PMI asal NTB, yakni 1 PMI sempat mengalami masalah jantung dan dirawat oleh KBRI. Sementara 1 PMI lainnya telah menerima gaji yang tidak dibayarkan oleh sang majikan selama lebih dari 5 tahun.
Kedua PMI asal NTB tersebut ikut dalam rombongan pemulangan sebelumnya. Saat ini, keduanya masih berada di shelter BP2MI untuk menunggu proses pemulangan ke daerah asal.
Sebelum dikabarkan sebanyak 80 warga Indonesia yang menjadi pekerja migran di Muscat bakal dipulangkan melalui program amnesti dari Pemerintah Oman
Proses pemulangan dibantu Kedutaan Besar RI di Muscat. Program amnesti ini memberi kesempatan bagi para WNI yang menghadapi permasalahan ketenagakerjaan dan keimigrasian di Oman.
Mengutip situs Kemlu RI, KBRI Muscat memperkirakan ada 150 orang pendaftar dan semuanya dapat segera diverifikasi dan kembali ke tanah air.
Pemerintah Indonesia, khususnya Direktorat Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, telah menyediakan tiket pemulangan gratis bagi 150 WNI yang menghadapi masalah di Oman yang akan dilakukan secara bergelombang.