Kenalan Online, Pekerja Migran Tulungagung Kini Proses Cerai Juga Secara "Online"

Tulungagung - Jangan salah, berkenalan di media sosial ternyata banyak yang berujung ke jenjang pernikahan. Namun, hubungan di dunia maya belum tentu akan meraih impian di dunia nyata.

Sebut saja BR (34), seorang Pekerja Migran wanita berstatus janda asal Kecamatan Sumbergempol, yang mengisahkan awal mula perkenalannya dengan suaminya, SM (30), duda lain kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung.

"Awalnya hanya saling komen di media sosial. Lalu messenger dan dilanjutkan ke WhatsApp," kata BR, Rabu (09/12/2020).

Meski sama-sama orang Tulungagung, BR dan SM tak pernah bertemu. Hanya, jika BR libur kerja, ia menyempatkan video call dengan BR.

"Ya dengan hanya LDR-an, akhirnya kami sepakat menikah. Saya punya satu anak perempuan dan dia punya satu anak perempuan juga," ujar BR.

Tahun 2017, BR pulang ke kampung halamannya di Tulungagung. Tak perlu waktu lama, mereka berdua yang memang sudah bersepakat dalam hubungan itu kemudian menikah hanya berselang beberapa minggu setelah kepulangan itu.

"Ijab dengan acara sederhana saja. Hanya mengumpulkan keluarga kami," ungkapnya.

Setelah menikah, kehidupan BR dan SM bisa dibilang bahagia. Bahkan, mereka merintis usaha agar tidak kembali merantau ke luar negeri lagi.

"Usaha seadanya. Cari hasil buat membangun rumah tangga yang sama-sama pernah gagal," ucapnya.

Ternyata, prahara datang. Dimulai dari masalah kecil, kemudian terus membesar dan tak terbendung.

"Dimulai dari masalah anak masing-masing, kemudian cekcok masalah keluarga saya dan keluarga dia. Lalu juga masalah mantan pasangan masing-masing dan bahkan saling curiga bahwa di antara kami serong dengan orang lain," beber BR.

Tak mau semakin panas, BR memutuskan kembali ke agen untuk kembali menjadi Pekerja Migran ke Hongkong. "Saat mau pergi, sempat dihalangi. Namun saya putuskan kembali ke sini (Hongkong)," tambahnya.

Kemudian BR menyatakan penyesalannya karena apa yang diungkapkan selama LDR-an hanya omong kosong dan rayuan belaka. "Terutama dalam hal kerja, dia bisa dibilang anak mama. Di rumah, saya yang lebih banyak bekerja. Dia juga lebih sayang sama anak perempuannya dan orang tuanya. Namun, jika saya memberi perhatian dan nafkah kepada anak saya, marah-marah," paparnya.

Selama 1,5 tahun BR berusaha bertahan, dia akhirnya tak kuat juga dan kini perceraian kembali dilakukan melalui jasa pengacara.

"Pacaran online, lalu nikah dan sekarang cerai juga bisa dibilang online. Saya bikin surat kuasa dari sini dan sudah sidang kedua. Dia (SM) selalu tidak hadir. Menurut pengacara saya, justru ini akan memudahkan prosesnya," pungkasnya.

Sementara itu, media ini berusaha menanyakan tentang sosok SM dan ingin mendapatkan konfirmasi yang berimbang. Namun, BR tidak menunjukkan identitas dan alamat serta nomor yang bisa dihubungi


Sumber : malangtimes.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel