Mengerikan, 270 Juta Manusia Terancam Mati Kelaparan
Jakarta – Lembaga PBB peraih hadiah Nobel, World Food Programme (WFP) mengatakan sekitar 270 juta orang di seluruh dunia berada di ambang kelaparan. WFP memperingatkan bahwa “pandemi kelaparan” bisa lebih buruk daripada pandemi yang sedang berlangsung yang disebabkan oleh penyakit COVID-19 yang kini telah menelan 1,59 juta nyawa.
Direktur Eksekutif WFP PBB David Beasley membuat peringatan dari markas besar badan tersebut di Roma, Italia, pada hari Kamis(10/12) setelah menerima medali Nobel dan gelar kehormatan dalam sebuah upacara yang diadakan secara online karena virus corona
Pernyataan ini muncul sekitar dua bulan setelah WFP, yang selama ini mengkoordinasikan logistik medis selama pandemi COVID-19, memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2020 atas upayanya “untuk mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik. ”
Badan yang didirikan pada tahun 1961 itu, adalah organisasi kemanusiaan terbesar di dunia yang memerangi kelaparan, memberi makan puluhan juta orang setiap tahun di seluruh dunia. Pada 2019 saja, WFP memberi makan 97 juta orang di seluruh dunia.
“Karena begitu banyak perang, perubahan iklim, meluasnya penggunaan kelaparan sebagai senjata politik dan militer, dan pandemi kesehatan global yang membuat semua itu semakin buruk – 270 juta orang berbaris menuju kelaparan,” katanya.
Badan Pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut juga memperingatkan dunia tentang tragedi kemanusiaan di Suriah. WFP mengatakan sebanyak 9,3 juta orang sekarang rawan kelaparan dan kekuranan pangan di Suriah akibat perang. Angka yang mengerikan itu hampir sama dengan gabungan populasi Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia.
Beasley menekankan bahwa kegagalan dalam memenuhi kebutuhan orang-orang tersebut akan memicu “pandemi kelaparan” yang mampu membayangi dampak pandemi COVID-19, yang masih berkecamuk di seluruh dunia.
“Dan yang mengerikan, dari 270 juta itu, 30 juta di antaranya sepenuhnya bergantung pada kami untuk kelangsungan hidup mereka,” tambahnya.
Sebelumnya badan tersebut telah menyatakan kekhawatirannya tentang risiko kelaparan di Burkina Faso, Sudan Selatan, timur laut Nigeria dan Yaman.
Sumber : Indonesiainside.id