Sumbang Devisa Rp 158 T Lebih, Presiden Jokowi Titip Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
Aspatakichannel.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut para Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah pahlawan devisa. Dari para PMI di seluruh dunia, devisa yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 158 triliun lebih.
Keterangan tersebut ia sampaikan saat menghadiri upacara penyerahan ijazah (UPI) mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Taiwan secara virtual Minggu (13/12). Total ada 21 PMI Taiwan yang diwisuda. Sebanyak 13 orang mengikuti UPI langsung di Taiwan. Sisanya delapan orang mengikuti secara virtual karena sudah ada di Indonesia.
Lebih lanjut Benny mengatakan sebagai pahlawan devisa, negara menaruh perhatian penting kepada para PMI. Dia menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo bahwa setiap PMI layak diberikan hormat oleh negara. “Dan mendapatkan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki,” kata dia.
Secara khusus Benny memberikan apresiasi kepada para PMI yang berhasil menyelesaikan studi sarjana di UT Taiwan. Menurut dia butuh keberanian, pengorban, dan tekat kuat untuk bisa bekerja sambil kuliah. Apalagi ini bekerja dan kuliahnya di negeri orang.
Benny meyakini bahwa kuliah adalah investasi yang tidak akan merugikan. Dengan gelar sarjana, maka peluang mendapatkan pekerjaan semakin luas. Dia mengatakan dari sisi penghasilan atau gaji, orang dengan ijazah sarjana tentunya lebih besar ketimbang ijazah di jenjang bawahnya.
Untuk itu menurutnya dengan kuliah, bisa memotong rantai kemiskinan. Kemudian juga bisa menyelamatkan generasi berikutnya dari kebodohan. Sebab dengan penghasilan yang lebih besar, para PMI bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai jenjang yang tinggi.
Kepala Pusat Pengelolaan Mahasiswa Luar Negeri UT Dewi Artati Padmo Putri mengatakan jumlah mahasiswa UT di luar negeri sekitar 2.500 orang. Mereka tersebar di 45 negara. ’’Di Taiwan ada dua lokasi. Ada 176 mahasiswa UT di Taiwan,’’ katanya.
Dibandingkan dengan jumlah PMI yang ada di Taiwan, jumlah PMI yang terdaftar sebagai mahasiswa UT itu masih sangat kecil. Dia berharap para wisudawan bisa mengajak PMI lainnya untuk kuliah. Dia mengakui tidak mudah untuk bekerja sambil kuliah. Namun dia menegaskan pendidikan itu adalah investasi yang tidak akan merugi.
Di tenpat terpisah Saiful Ketua Umum Aspataki mengucapkan selamat kepada seluruh PMI yang kemarin diwisuda baik yang saat ini masih bekerja di Taiwan atau yang telah kembali ke tanah air, semoga rekan rekan yang lain segera bisa menyus kuliah di univesitas Terbuka atau di kampus kampus lainya, kata Saiful
Artikel di atas telah tayang di Jawapost.com dengan judul "Sumbang Devisa Rp 158 T Lebih, Presiden Jokowi Titip Perlindungan Pekerja Migran Indonesia"