Vaksin Pfizer ‘Makan Korban’ Dan Bisa Sebabkan Wajah Lumpuh, Inggris Beri Peringatan
Jakarta - Gelombang pertama vaksinasi Pfizer di Inggris telah ‘memakan korban’ dengan menunjukkan sejumlah reaksi yang cukup serius. Begini penjelasan otoritas kesehatan setempat.
Vaksin Pfizer dari Amerika Serikat (AS) digadang-gadangkan memiliki tingkat efektivitas yang tinggi lebih dari 90 persen dalam mencegah penularan virus corona. Hal ini terlihat dari hasil uji klinis yang telah dilakukan tim peneliti Oxford beberapa saat lalu.
Setelah memperlihatkan hasil yang menjanjikan dan mengantongi izin dari otoritas setempat, vaksin ini langsung didistribusikan. Inggris menjadi salah satu negara yang menerima vaksin Pfizer dan telah memulai gelombang pertama vaksinasi kepada masyarakatnya.
Namun, vaksin tersebut “memakan korban” setelah memunculkan kasus alergi ke sejumlah penerimanya di Inggris. Bahkan, ada laporan jika vaksinasi bisa menyebabkan kondisi kelumpuhan wajah sementara yang biasa disebut Bell's Palsy.
Pejabat kesehatan Inggris langsung memberikan peringatan kepada masyarakatnya yang akan divaksin Pfizer pada Rabu (9/12). Khusus bagi orang yang memiliki riwayat alergi berlebihan, maka mereka tidak akan diberikan vaksin Pfizer.
Peringatan ini dikeluarkan setelah Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service /NHS) Inggris melaporkan ada dua warga yang mengalami efek samping membahayakan dari vaksin Pfizer. Keduanya menderita reaksi alergi dan membutuhkan perawatan setelah masuk dalam kelompok pertama yang menerima vaksin Pfizer.
Direktur medis NHS Inggris Stephen Powis menjelaskan efek samping membahayakan itu terjadi setelah kedua orang itu diketahui memiliki riwayat alergi. Beruntung, saat ini kondisi kesehatan keduanya sudah mulai membaik.
Sementara itu, pihak Pfizer menjelaskan mereka telah mendapatkan laporan dari MHRA tentang reaksi alergi itu. Kendati demikian, Pfizer menegaskan vaksin buatan mereka telah dipastikan terkait keamanannya.
Hal ini ditunjukkan dari hasil uji coba fase 3 terhadap lebih dari 40.000 orang. Dalam laporan uji klinisnya, disebutkan vaksin ini secara umum dapat ditoleransi dengan baik tanpa masalah keamanan yang serius.
Seperti diketahui, Inggris menjadi negara di barat yang pertama kali mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Vaksinasi dilakukan setelah vaksin tersebut mendapatkan persetujuan penggunaan darurat.
Vaksinasi Pfizer juga tercatat menjadi vaksinasi terbesar yang dilakukan di Inggris sejak 1948. Sejauh ini, Inggris telah menerima sebanyak 800 ribu dosis dari total pesanan 40 juta dosis untuk vaksin yang ditemukan oleh Pfizer dan BioNTech itu.
Sumber : WowKeren