BREAKING NEWS Menaker Ida Fauziyah Beber Data Meningkatnya Pengangguran Akibat Pandemi Covid-19
ASPATAKICHANNEL.COM - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah sambangi kawasan Toba, tepatnya di aula Institut Teknologi Del pada hari ini, Kamis (28/1/2021.
Bersama Bupati Toba Darwin Siagian serta rombongan Kementerian Ketenagakerjaan dari Jakarta berkeliling di areal Institut Teknologi Del di Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba.
Sambil berjalan, ia terlihat menikmati alam sekitar dan kunjungi beberapa lokasi yang strategis memandang Danau Toba.
Dalam paparannya, ia menyoal perihal pandemi Covid-19 yang memengaruhi tingkat pengangguran.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa sektor ketenagakerjaan di Indonesia ikut terdampak oleh adanya pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun lalu," ujar Menaker Ida Fauziyah saat sambangi kawasan Toba pada Kamis (28/1/2021).
Ungkapan tersebut usai lihat data BPS yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi Covid-19.
"Bahkan diperkirakan ada sekitar 29,12 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak pandemi. Untuk Provinsi Sumatera Utara, data BPS memperkirakan Ada kenaikan tingkat pengangguran sebesar 1,52 persen dibanding tahun sebelumnya dan diperkirakan ada sekitar 1,28 juta orang Penduduk Usia Kerja yang terdampak pandemi di Provinsi Sumatera Utara," sambungnya.
Ia juga menuturkan bahwa adanya pandemi, tentunya menambah tantangan kondisi ketenagakerjaan selain dari tantangan yang telah ada sebelumnya yaitu terkait kualitas SDM, kompetensi dan produktivitas.
"Data nasional menunjukkan, dari keseluruhan penduduk yang bekerja, sekitar 57 persen lebih berpendidikan rendah (SMP ke bawah) dengan skill terbatas," sambungnya.
Secara khusus ia menyoroti provinsi Sumatera Utara.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah sambangi kawasan Toba, tepatnya di aula Institut Teknologi Del pada hari ini, Kamis (28/1/2021).
Ia menjelaskan bahwa untuk Provinsi Sumatera Utara kondisinya lebih baik dimana persentase penduduk yang bekerja dengan pendidikan rendah sebesar 47 persen yang artinya persentase yang memperoleh Pendidikan menengah dan tinggi sudah lebih besar.
"Hal ini tentu patut diapresiasi dan saya yakin bahwa Institut Teknologi Del merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang telah berkontribusi besar dalam meningkatkan kualitas SDM di Provinsi Sumatera Utara khususnya di wilayah danau Toba yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia saat ini," ujarnya.
Ia menyampaikan juga guna menyelesaikan masalah terkait kualitas SDM nasional pemerintah telah bergerak cepat.
Presiden Jokowi melalui visi Indonesia yang kedua telah menjadikan pembangunan SDM sebagai kunci untuk memajukan Indonesia.
"Salah satu pilar pembangunan SDM yang telah ditetapkan adalah melalui masifikasi Pendidikan dan pelatihan vokasi yang ditargetkan dapat meningkatkan kompetensi dan skill SDM Indonesia untuk dapat produktif dan bersaing di era yang akan datang," sambung Menteri Ida Fauziyah.
Sementara itu, Program peningkatan kompetensi dan skill menjadi sangat penting di era revolusi industri 4.0 yang terakselerasi oleh pandemi.
Dunia dengan cepat berubah, penggunaan teknologi semakin meningkat, dan muncul banyak pekerjaan, kompetensi dan keahlian baru yang mendisrupsi sektor ketenagakerjaan.
Oleh karena itu, langkah pemerintah untuk berfokus pada pembangunan SDM khususnya melalui Pendidikan dan pelatihan vokasi untuk peningkatan kompetensi adalah tepat.
"Karena saat ini perlindungan terbaik bagi angkatan kerja baru dan para pekerja adalah perlindungan skill (kompetensi). Setiap pekerja harus punya skill dan tersertifikasi. Skill harus bisa diperbaharui secara terus menerus," lanjut Menteri Ida Fauziyah.
Ia menambahkan bahwa skill harus bisa mengikuti perubahan karakter pekerjaan yg begitu cepat.
"Dengan adanya skill, setiap individu akan punya kemampuan bekerja secara terus menerus baik bekerja untuk orang lain maupun membuka lapangan kerja baru," lanjut Menteri Ida Fauziyah.
"Pada akhirnya, dengan banyaknya SDM yang kompeten, penyerapan tenaga kerja dan produktivitas akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan," pungkasnya.i