Hasil Riset, Masa Depan Banyak Janda, Umur Suami Lebih Pendek Daripada Ibu-ibu, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI seorang istri ditinggal suami
Aspatakichannel.com - Hasil riset banyak suami meninggal lebih dulu, sementara para istri punya harapan hidup lebih panjang.
Ke depan, bakal banyak janda karena ibu-ibu ditinggal suaminya yang meninggal lebih dulu.
Para wanita disebutkan rata-rata memiliki kelebihan 5 tahun untuk bertahan hidup ketimbang lelaki.
Banyak faktor mengapa lelaki lebih cepat meninggal. Seperti alasan yang kelihatan sepele, yakni ukuran tubuh lelaki lebih tinggi.
Berikut 4 penjelasan kenapa ibu-ibu lebih berumur panjang yang dikutip dari Men's Health Network.
1. Denyut jantung dan tinggi badan
Denyut jantung wanita yang meningkat selama siklus mentruasi, memberikan manfaat yang sama dengan olah raga ringan. Ini membuat risiko penyakit kardiosvaskularpun menurun.
Sementara, tinggi badan juga sangat dikaitkan dengan kesenjangan usia antara pria dan wanita.
Orang yang lebih tinggi mempunyai lebih banyak sel di tubuhnya, yang berarti lebih mungkin mengembangkan mutasi yang berbahaya.
Tubuh yang lebih besar juga membakar lebih banyak energi, yang kemudian dapat pula menambah keausan di dalam jaringan itu sendiri.
Pria cenderung lebih tinggi daripada wanita, hal ini membuat harus menghadapi kerusakan sel dalam jangka panjang.
2. Kromosom
DNA atau kromosom pada setiap sel juga menjelaskan adanya kesenjangan harapan hidup.
Diberitakan oleh BBC, wanita mempunyai dua kromosom X sedangkan pria memiliki kromosom X dan Y. Perbedaan ini secara halus mengubah cara sel menua.
Wanita dengan dua kromosom X, menyimpan salinan ganda dari setiap gen yang dimiliki, sedangkan pria hanya mempunyai satu kromosom X.
Sehingga, sel pada pria lebih besar kemungkinannya akan rusak seiring waktu, menempatkannya terhadap risiko penyakit yang lebih besar.
3. Kesehatan yang buruk
Melansir dari situs resmi WHO, pria cenderung mempunyai kesehatan yang lebih buruk daripada wanita.
Studi Global Burden of Disease yang dipimpin oleh Institute for Health Metrics and Evaluation tahun 2019 menunjukkan bahwa selama periode 1970-2010, wanita mempunyai harapan hidup lebih lama daripada pria.
Selama kurun waktu 40 tahun itu, usia harapan hidup perempuan saat lahir meningkat dari 61,2 menjadi 73,3 tahun, sedangkan laki-laki meningkat dari 56,4 menjadi 67,5 tahun.
Di wilayah dengan harapan hidup terendah saat lahir, seperti Afrika sub-Sahara tengah, pria hidup rata-rata 5,3 tahun lebih sedikit daripada wanita.
Sir Michael Marmot melakukan tinjauan WHO wilayah Eropa tentang faktor penentu sosial kesehatan.
Hasilnya, tingkat kelangsungan hidup laki-laki yang lebih rendah mencerminkan beberapa faktor, yakni:
Tingkat beban pekerjaan yang lebih tinggi terhadap bahaya fisik dan kimia.
Perilaku yang berkaitan dengan norma laki-laki. Paradigma perilaku kesehatan terhadap maskulinitas, seperti laki-laki yang cenderung tidak mengunjungi dokter saat sakit.
4. Hormon
Alasan yang paling kuat pada kesenjangan usia ini berkaitkan dengan hormon testoteron pada pria dan estrogen pada wanita.
Testosteron memproduksi cairan mani, tapi meingkatkan kanker prostat.
"Atau mungkin mengubah fungsi kardiovaskular dengan cara meningkatkan kinerja di awal kehidupan, tapi kemudian menyebabkan hipertensi dan aterosklerosis," ujar peneliti University College London, David Gems.
Wanita terlepas dari beban hormon ini. Justru, hormon estrogen yang dimiliki wanita menjadi antioksidan yang dapat melawan sel sel beracun.
Sementara apa laki laki yang pendek lebih bisa bertahan hidup ?
Sumber : zonapriangan