Dalam Hal Penempatan Pekerja Migran, BP2MI Jangan Kalah Dengan Swasta

foto Kepala BP2MI dengan Dubes Hungaria.

Jakarta - Beberapa waktu lalu viral statemen Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat menerima Dubes Hungaria, yaitu menawarkan dua skema penempatan yaitu G to G atau G to P

Terhadap penawaran G to G atau P to P ke Hungaria, Saiful Ketua Umum Aspataki sangat mendukung, sebagai Lembaga Negara yang mendapatkan mandat untuk menempatkan Pekerja Migran Indonesia skema G to G jangan hanya ke Korsel dan Jepang, kata Saiful.

Menjadi aneh apabila publik melihat data penempatan di BP2MI untuk skema G to G hanya 2% dibanding data penempatan oleh swasta, padahal BP2MI selain lembaga negara yang punya kewenangan juga didukung anggaran yang cukup besar, kenapa kalah dengan penempatan swasta yang tidak pernah mendapatkan anggaran dari pemerintah?, tanya Saiful.

Demi kepentingan lebih besar, Komisi IX DPR RI agar mempertimbangkan penambahan anggaran BP2MI sehingga penempatan G to G di tahun penempatan ini (2022) bisa meningkat paling tidak menjadi 4% dibanding dengan penempatan oleh swasta, ujar Saiful.

Apalagi PMI skema G to G kan tidak dibebaskan dari biaya penempatan sebagaimana penempatan swasta yang diatur sesuai Perban No.09 tahun 2020, artinya secara regasi gak ada kesulitan, kata Saiful.

Bravo P3MI, Bravo PMI

Sebagai Ketua Umum Aspataki, Saiful sangat bangga kepada seluruh P3MI karena meski direcoki dengan kebijakan yang sangat ketat ternyata sejak 2015 hingga 2021 kalian masih tetap sebagai pelaku penempatan resmi dan hebat bisa tembus angka 98% penempatan, cukup membantu Rakyat yang bermuara peningkatan devisa negara dari sektor penempatan pekerja migran. Kami sangat bangga dengan dedikasi kalian dalam membantu masyarakat pencari kerja, ujar Saiful

Hasil tidak akan pernah menghianati Usaha

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel