Lebih Dari 26 Agensi Pekerjaan Swasta Malaysia Siap Sokong Sistem Satu Kanal Dengan Aspataki. 1 April Adalah Hari Kebohongan
Saiful si Rambut Putih Ketua Umum Aspataki bersama Fillius Sekjen Aspataki selesai kunjugan kerja di Manado Sulawesi Utara.
Jakarta - Menjelang penandatanganan Nota Kesepahaman Indonesia Malaysia 1 April 2022 semakin bertambah agency swasta Malayia yang siap sokong bekerja sama dengan Aspataki dalam melaksanakan sistem satu kanal penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia.
Namun karena 1 (satu) April (April Mop) adalah Hari Kebohongan, hari dimana orang boleh berbohong (April Fools' day) maka bisa saja penandatanganan MoU berubah tidak jadi tanggal 1 April, mundur beberapa hari kemudian.
Si Rambut Putih, Saiful, Ketua Umum Aspataki, bersama dengan seluruh anggota Aspataki dengan total penempatan PMI terbesar dikawasan Asia, untuk kesekian kalinya menjelaskan kepada Publik bahwa seluruh P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia) anggota Aspataki hanya akan menempatkan PMI melalui sistem satu kanal, One Channel System, yang telah disepakati oleh Pemerintah Malaysia dan Indonesia, demi kepentingan Pelindungan para PMI kita, utamanya pelindungan dari perbudakan modern, penempatan secara ilegal dan juga Keselamatan dan Kesejahteraan mereka, kata Saiful.
"Sudah ada 26 lebih APS yang sudah siap bekerjasama dengan P3MI anggota Aspataki dan menurut informasi yang kami dapatkan akan bertambah lagi sekitar 24 APS yang sudah menyatakan kesiapannya otal lebih kurang ada sekitar 50 APS", ucap Saiful.
Untuk permulaan pelaksanaan sistem satu kanal jumlah agency sudah bisa dianggap cukup, Artinya, menurut Saiful, Agency Malaysia yang menolak sistem satu kanal bisa merekrut pekerja Asing dari negara sumber selain Indonesia, kata Saiful
- Mengutip dari berita online, utusan.com.my, pada 18 Maret 2022, mengenai issue "cost amah RM15k", Si Rambut Putih sedikit tergelitik dengan senyum simpulnya,
- "itu kan batas maksimum tertinggi.... yang pada prakteknya sudah berjalan bertahun-tahun, P3MI mendapatkan lebih kecil dari itu, paling besar yah 2/3 nya saja, kami rasa agak mustahil bisa dapatkan sebesar itu", ucap Saiful dengan nada santai dan datar.
Dikesempatan yang sama, Sekjen Aspataki, Fillius Yandono, menyampaikan kepada tim bahwa Aspataki sangat welcome dan siap berdiskusi dengan Asosiasi di Malaysia, mengenai model penempatan melalui Once Channel System dan mekanisme B to B nya, "win-win solution", kata Filius.
Semoga MoU Malaysia dan Indonesia boleh berjalan dengan baik dalam waktu dekat ini, dan semoga pola One Channel System ini dapat berjalan dengan baik dan bisa dijadikan batu loncatan untuk membuka kembali penempatan Pekerja Domestik dinegara Timur Tengah lainnya yang sudah lama tutup, juga penempatan sektor formal di Malaysia dapat segera dibuka pasca ditandatangani MoU ini, harapan dari beberapa Direktur Utama P3MI yang sempat diwawancarai oleh tim.